Pernahkah kamu menyadari bahwa pengeluaran kecil seperti biaya transfer antar bank ternyata bisa bikin kamu boros? Nominalnya memang kecil tapi kalau dikumpulkan bisa setara dengan segelas es kopi susu.
Nah, pengeluaran-pengeluaran kecil seperti biaya transfer antar bank memiliki istilah kekinian yang disebut latte factor. Lantas, apa itu latte factor?
Latte factor adalah pengeluaran kecil yang terjadi secara terus menerus tapi ketika dijumlahkan nominalnya cukup besar. Tanpa disadari, latte factor bikin penghasilan kamu berkurang secara berkala.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai latte factor? Yuk, simak artikel OY! berikut ini!
Apa Itu Latte Factor?
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Itulah peribahasa yang cocok untuk latte factor. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan latte factor?
Istilah latte factor pertama kali dicetuskan oleh David Bach, seorang penulis dan perencana keuangan asal Amerika Serikat. Latte factor berarti jenis pengeluaran sejumlah kecil uang atau receh yang kalau dikumpulkan dalam sebulan atau bahkan setahun, jumlahnya bisa cukup besar.
Intinya, latte factor merupakan istilah yang menggambarkan pengeluaran uang yang jumlahnya nggak banyak tapi sering dilakukan. Alhasil, latte factor bisa bikin penghasilan kamu cepat habis sehingga kamu jadi sulit untuk menabung, apalagi berinvestasi.
Ada banyak sekali bentuk pengeluaran berjenis latte factor. Beberapa pengeluaran yang termasuk latte factor di antaranya adalah biaya administrasi bank dan kartu kredit, biaya top up dompet digital (e-Wallet), jajanan (makanan, minuman, dan lain-lain), dan bahkan biaya transfer antar bank.
Biaya Transfer Antar Bank Termasuk Latte Factor
Salah satu pengeluaran yang termasuk latte factor adalah biaya transfer antar bank. Jika dalam sebulan kamu sering melakukan aktivitas transfer antar bank atau tarik tunai di rekening bank yang berbeda, hal ini dapat memicu pengeluaran nominal yang cukup besar.
Biaya transfer antar bank memang nggak seberapa, yaitu hanya Rp6.500 per transaksi jika menggunakan mobile banking, atau Rp5.000 per transaksi melalui ATM. Namun, bayangkan jika kamu melakukan 20 kali transfer per bulan, itu artinya pengeluaranmu untuk biaya transfer saja bisa mencapai lebih dari Rp100.000, atau lebih dari Rp1.200.000 dalam setahun.
Jumlah uang sebesar itu bisa kamu gunakan untuk kebutuhan lainnya atau ditabung. Untuk menghemat pengeluaran ini, kamu bisa melakukan transfer antar bank dengan menggunakan aplikasi yang menawarkan fitur biaya transfer antar bank gratis, yaitu aplikasi OY! Indonesia.
Bebas Biaya Transfer Antar Bank dengan Menggunakan Aplikasi OY! Indonesia
Setelah membaca dan memahami tentang latte factor, kamu pasti bertanya-tanya bagaimana caranya supaya bisa mengurangi pengeluaran kecil yang nggak terlalu dibutuhkan ini? Kamu pasti ingin mengatasi latte factor, kan?
Nah, kami punya solusi buat kamu yang bisa dijadikan upaya awal untuk mengurangi latte factor!
Solusinya adalah fitur OY! Plus milik OY! Indonesia. OY! Plus adalah fitur transfer antar bank yang nggak mengenakan biaya transfer sama sekali. Melalui OY! Plus, kamu dapat melakukan transaksi antar bank tanpa harus pusing memikirkan biaya transfer yang mahal.
Caranya juga mudah dan praktis kok! Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh aplikasi OY! Indonesia terlebih dahulu.
Jika kamu ingin transfer uang dengan jumlah yang besar, kamu bisa berlangganan dengan OY! Plus. OY! Plus menyediakan berbagai paket berlangganan yang sangat menguntungkan dan nggak akan menguras dompet kamu!
Hanya dengan membayar Rp25.000, kamu bisa melakukan transaksi ke bank mana pun dengan kuota transaksi sebanyak puluhan kali. Berapa pun jumlah uang yang akan ditransfer nggak akan jadi masalah!
Tentunya dengan menggunakan fitur OY! ini kamu bisa lebih hemat, kan? Yuk, hindari risiko latte factor dalam keuanganmu dari hal-hal terkecil seperti mengurangi biaya transfer antar bank.
Kalian bisa download aplikasi OY! Indonesia di sini. Selamat bertransaksi antar bank gratis lewat OY! Plus. Be Smart, Be OY!