Di era digital seperti sekarang ini, dompet digital atau e-wallet memang tengah digandrungi, khususnya oleh mereka yang berusia muda dan tinggal di kota besar. Fungsinya yang menggantikan uang tunai dianggap lebih praktis karena dapat memudahkan pembayaran dan transaksi keuangan lainnya.
Kepraktisannya juga nggak hanya dirasakan oleh pengguna saja tapi juga oleh penjual karena penjual nggak perlu lagi repot menyiapkan uang kembalian. Namun di balik kepraktisannya, dompet digital juga bisa bikin kita boros loh. Kok bisa?
Penggunaannya yang sangat mudah serta banyaknya promo yang diberikan oleh berbagai perusahaan dompet digital seringkali membuat kita kalap. Bukannya hemat, pengeluaran kita malah jadi membengkak.
Kalau kamu nggak mau kondisi tersebut terjadi padamu, sebaiknya ikuti cara bijak menggunakan dompet digital seperti berikut ini.
Gunakan saat butuh
Kalau pengin keuanganmu selamat, sebaiknya gunakan e-wallet saat butuh saja. Misalnya saat kamu ingin naik ojek online atau digunakan untuk membayar tagihan bulanan. Selain itu, sesuaikan saldo dompet digital dengan kebutuhanmu.
Jadi, ketika kamu ingin naik ojek online seharga Rp25 ribu, isilah saldo e-wallet seharga tarif ojek online tersebut. Atau kamu juga bisa melebihakannya sedikit guna memberikan tip kepada driver. Dengan menyesuaikan saldonya, kamu jadi bisa membatasi penggunaan dompet digital.
Cukup gunakan satu dompet digital
Tren e-wallet memang membuat banyak perusahaan berbasis teknologi berlomba-lomba menciptakan aplikasi dompet digital. Dengan banyaknya fitur transaksi yang ditawarkan serta promo yang diberikan, masyarakat dibuat tergiur untuk mengunggahnya di ponsel pintar mereka.
Kebanyakan perusahaan dompet digital bahkan memberikan promo yang nggak main-main. Bayangkan, user bisa mendapatkan cashback hingga 70 persen. Besaran promo inilah yang seringkali membuat masyarakat tergoda untuk mendownload berbagai aplikasi e-wallet.
Padahal semakin banyak aplikasi e-wallet yang kamu download, semakin banyak pula uang yang akan kamu simpan di dalam dompet digital tersebut. Ujung-ujungnya pemborosanlah yang justru kamu lakukan, terlebih jika uang yang disimpan di masing-masing e-wallet berjumlah besar.
Nah, kalau begini terus, kapan waktunya kamu menabung? Apalagi anak muda zaman sekarang menganut prinsip “belanja dulu baru menabung”. Alih-alih mau punya banyak tabungan di masa depan, penghasilan kamu malah stuck di nominal yang itu-itu saja.
Manfaatkan promo
Salah satu alasan banyak orang menggunakan e-wallet adalah karena banyaknya promo yang bisa dinikmati. Namun sayangnya, sebagian besar orang kurang bijak dalam memanfaatkan promo tersebut sehingga tujuan untuk berhemat pun nggak terwujud.
Kalau kamu mau hemat dalam menggunakan e-wallet, coba deh buat manfaatin promo yang ada dengan bijak. Pastikan kamu membaca keseluruhan syarat dan ketentuan yang diberlakukan ya. Sebab nggak semua promo bisa dipakai secara cuma-cuma. Bahkan terkadang beberapa promo menetapkan nominal transaksi tertentu sebelum kamu bisa menikmati potongan harga yang diberikan.
Pantau transaksi secara berkala
Kalau kamu termasuk pengguna aktif dompet digital, sebaiknya lakukan cara ini secara berkala. Memonitor history transaksi akan membuat kamu mengetahui ke mana saja uangmu pergi. Selain itu, kamu juga jadi tahu berapa banyak uang yang telah kamu habiskan selama menggunakan e-wallet.
Pengecekan ini bisa kamu lakukan minimal seminggu atau sebulan sekali saat gajian tiba. Dengan menerapkan cara ini, kamu bukan hanya bisa memperbaiki sistem keuanganmu saja tapi juga bisa mencegah risiko pemborosan di kemudian hari.
Konsisten dalam menentukan batasan saldo
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu harus konsisten untuk menentukan batasan saldo yang akan di top up. Jangan sampai saldo tersebut justru mubazir sehingga memicu keingininan untuk menggunakannya di luar kebutuhanmu.
Perlu diingat, nggak semua e-wallet menyediakan fitur withdraw sehingga sisa saldo yang ada di dompet digital bakal terus mengendap dan bertambah. Kalau kamu nggak mau jadi konsumtif karena hal ini, sebaiknya batasi saldo e-wallet.
Tentukan waktu top up saldo
Selain membatasi jumlah saldo yang ingin di top up, tentukan pula waktu top upnya. Top up saldo yang dilakukan secara berulang-ulang hanya akan membuatmu merugi sebab terdapat biaya administrasi yang harus kamu tanggung jika melakukan top up melalui mobile banking.
Untuk itu, tentukan kapan waktu isi ulang saldo. Misalnya saat sedang butuh saja atau saat gajian dengan catatan kamu sudah mengetahui nominal pastinya dan akan digunakan untuk apa saja uang tersebut nantinya.
Jangan ketergantungan
Percaya atau nggak kalau penggunaan dompet digital bisa bikin seseorang menjadi ketergantungan. Kondisi saat ini yang apa-apanya sudah serba cashless pasti membuat banyak orang beralih dari uang tunai ke e-wallet.
Jika sudah ketergantungan biasanya pengguna pun nggak lagi berpikir panjang untuk top up berkali-kali dengan nominal yang nggak sedikit. Maka dari itu, cobalah untuk menggunakan uang tunai sesekali guna mengimbangi penggunaan antara dompet digital dan uang cash agar kondisi finansialmu tetap stabil.
Itu dia cara bijak menggunakan dompet digital biar nggak boros. Jadi, cara mana saja yang sudah berhasil kamu lakukan?