Pencatatan saldo secara akurat dan berkala merupakan hal yang wajib diterapkan oleh setiap pebisnis. Keakuratan dalam mencatat saldo dapat dicapai dengan melakukan kegiatan rekonsiliasi keuangan. Rekonsiliasi mampu mencegah terjadinya kesalahan dalam pencatatan saldo, baik pada catatan perusahaan maupun laporan bank.
Kesalahan dalam pencatatan saldo umumnya kerap terjadi dalam suatu bisnis sehingga menyebabkan adanya perbedaan antara nominal saldo yang tercatat dalam catatan perusahaan dengan laporan bank. Melalui proses rekonsiliasi, Anda bisa mengatasi hal tersebut serta mengetahui letak kesalahan yang memicu perbedaan dalam pencatatan arus keuangan bisnis.
Proses rekonsiliasi dalam bisnis meliputi beberapa tahap yang harus dilaksanakan secara teliti dan cermat. Apabila Anda merupakan seorang pebisnis yang ingin mulai melakukan kegiatan rekonsiliasi, Anda bisa menerapkan cara praktis rekonsiliasi dalam bisnis versi OY! Bisnis. Simak selengkapnya di artikel berikut ini!
Mengenal Lebih Jauh tentang Rekonsiliasi dalam Suatu Bisnis
Umumnya, rekonsiliasi yang dilakukan dalam suatu bisnis adalah rekonsiliasi bank. Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank?
Rekonsiliasi bank adalah proses penyelarasan informasi saldo dalam catatan akuntansi (kas) perusahaan dengan informasi yang terdapat pada laporan bank. Bank akan mengirimkan laporan dalam bentuk rekening koran secara berkala yang berisi informasi tentang keseluruhan transaksi nasabah atau perusahaan.
Proses rekonsiliasi dilakukan dengan cara membandingkan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dengan rekening koran yang diberikan oleh bank. Pengecekan saldo yang tertera pada laporan bank akan dilakukan berdasarkan bukti transaksi yang ada, misalnya bukti penyetoran dalam periode tertentu.
Rekonsiliasi sangat penting untuk diterapkan dalam bisnis, terlepas dari jenis bisnisnya. Ketahui alasan pentingnya rekonsiliasi dalam suatu bisnis pada ulasan di bawah ini.
Mengapa Proses Rekonsiliasi Dibutuhkan dalam Suatu Bisnis?
Seperti yang telah disampaikan di atas, setiap pebisnis wajib melakukan rekonsiliasi secara berkala untuk mengonfirmasi keakuratan pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Selain itu, rekonsiliasi juga dapat membantu para pebisnis dalam melakukan pengecekan penerimaan dan pengeluaran yang mungkin belum tercatat oleh perusahaan.
Dalam suatu perusahaan besar atau korporasi, proses rekonsiliasi bank sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah selisih dari saldo kas pada laporan bank yang berbeda dengan pembukuan perusahaan. Di samping itu, penyebab selisih saldo kas pada catatan bank dan perusahaan juga dapat diketahui melalui proses rekonsiliasi bank.
Telusuri lebih lanjut tentang pentingnya rekonsiliasi dalam suatu bisnis di sini.
Setelah mengetahui definisi dan pentingnya rekonsiliasi dalam suatu bisnis, Anda perlu tahu cara rekonsiliasi yang tepat untuk bisnis Anda. Jangan khawatir, kami sudah menyiapkan cara rekonsiliasi dalam bisnis yang praktis bagi Anda yang ingin mulai menerapkan proses rekonsiliasi.
Cara Praktis Rekonsiliasi dalam Bisnis
Sebagai pemula, Anda tentu ingin melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan cara yang mudah dipahami dan praktis, bukan? Berikut cara praktis rekonsiliasi yang bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda.
1. Catat Transaksi yang Dilakukan oleh Bank
Transaksi yang dilakukan oleh bank adalah transaksi yang bersifat otomatis dan mudah dilacak. Setiap transaksi tercantum secara lengkap pada rekening koran sehingga dapat dijadikan sebagai acuan.
Tahap pertama dalam melakukan proses rekonsiliasi adalah mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh bank ke dalam catatan perusahaan. Lakukan hal ini setiap kali bank melakukan transaksi. Setelah itu, Anda dapat membandingkan informasi saldo bank dengan saldo perusahaan Anda.
2. Bandingkan Saldo Kas dari Catatan Kas Perusahaan dan Rekening Koran dari Bank
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan dari proses rekonsiliasi bank adalah untuk menyelaraskan informasi saldo dalam catatan akuntansi (kas) perusahaan dengan informasi yang terdapat pada laporan bank (rekening koran). Jadi, proses perbandingan antara saldo kas dari catatan perusahaan dan rekening koran tentunya perlu dilakukan dalam suatu kegiatan rekonsiliasi.
Rekening koran dari bank berisi berbagai transaksi perusahaan seperti cek, setoran, dan biaya layanan serta saldo kas perusahaan yang tersimpan di bank. Oleh karena itu, isi dari rekening koran dapat dibandingkan dengan catatan kas perusahaan.
Ketika keduanya dibandingkan, saldo akhir perusahaan dan saldo akhir bank kemungkinan besar tidak akan sama. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kesalahan dalam melakukan pencatatan (human error) yang dilakukan oleh perusahaan atau bank.
3. Buat Lembar Kerja Rekonsiliasi Bank dan Hitung Selisihnya
Tahap selanjutnya dalam proses rekonsiliasi bank adalah membuat lembar kerja rekonsiliasi bank. Lembar kerja ini berfungsi untuk menghitung keseluruhan transaksi yang telah tercatat.
Perhitungan tersebut akan menemukan selisih antara saldo yang tercatat di rekening bank dan saldo yang tercatat di catatan kas perusahaan. Jika tidak terdapat selisih nominal saldo, proses rekonsiliasi bank dapat dikatakan telah tuntas.
Namun, apabila masih ada selisih di antara keduanya, Anda perlu melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap berikutnya adalah pengecekan ulang.
4. Cek Ulang Selisih Nominal antara Catatan Kas Perusahaan dan Rekening Koran
Pengecekan ulang merupakan tahap terakhir dari proses rekonsiliasi. Tahap ini hanya perlu dilakukan apabila terdapat selisih nominal antara saldo di catatan kas perusahaan dan rekening koran dari bank.
Pada tahap ini, Anda akan melakukan penelusuran dan pengecekan ulang terhadap penyebab adanya selisih saldo atau kesalahan dalam pencatatan transaksi. Penyebab tersebut dapat Anda tentukan dari selisih antara saldo yang tercatat di catatan perusahaan dan rekening koran.
Jika selisihnya kurang dari Rp1.000.000, kemungkinan besar kesalahan terjadi akibat kekeliruan dalam mencatat yang dilakukan oleh akuntan. Namun, jika selisihnya lebih dari Rp1.000.000, kemungkinan ada pencatatan transaksi yang belum diinput, pencatatan transaksi yang dilakukan dua kali atau pembatalan transaksi yang belum tercatat.
Ketelitian dan kecermatan yang tinggi sangat diperlukan dalam melaksanakan proses rekonsiliasi dalam suatu bisnis. Setiap transaksi harus diperiksa dan dicatat dalam catatan akuntansi bisnis Anda, tanpa ada satu pun transaksi yang tertinggal.
Apakah Anda ingin tahu cara menghindari terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi serta memudahkan proses rekonsiliasi bisnis Anda? Kami punya solusi terbaik untuk Anda, yaitu fitur OY! Bulk Disbursement dan API Disbursement dari OY! Bisnis.
Catat dan Pantau Semua Transaksi Bisnis Anda secara Otomatis dengan Fitur OY! Bulk Disbursement dan API Disbursement dari OY! Bisnis
Sebagai payment gateway terbaik di Indonesia, OY! Bisnis menghadirkan fitur OY! Bulk Disbursement dan API Disbursement yang merupakan solusi terbaik yang memberikan kemudahan dalam proses rekonsiliasi bisnis. Mengapa demikian?
Dengan menggunakan fitur OY! Bulk Disbursement, Anda tidak perlu khawatir dengan proses pencatatan transaksi Anda. Fitur ini akan mencatat seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda secara otomatis dalam satu dashboard, yaitu dashboard OY! Bisnis.
Melalui dashboard OY! Bisnis, Anda dapat memantau setiap detail transaksi yang telah dilakukan sehingga proses rekonsiliasi bisnis Anda menjadi lebih praktis. Di samping itu, Anda juga dapat mengintegrasikan sistem pembayaran Anda dengan API Disbursement untuk mendapatkan solusi pembayaran terbaik untuk bisnis Anda.
Tunggu apa lagi? Daftarkan bisnis Anda di OY! Bisnis untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengatur dan melakukan transaksi bisnis.