Fakta tentang Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil

Arin
|
May 30, 2022

Fakta tentang Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil - Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil yang bernama Emmeril Kahn Mumtaz, atau biasa dipanggil Eril, dikabarkan menghilang pada saat sedang berenang di sungai Aare, Swiss. 

Eril dikabarkan tengah berenang bersama adik perempuan serta temannya di sungai tersebut sebelum hilang terbawa arus.

Pada saat kejadian, Ridwan Kamil dikabarkan sedang berada di Inggris sementara anak beserta istrinya sedang berada di Swiss untuk mencari sekolah lanjutan untuk Eril yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di ITB.

Sampai saat ini, pencarian terus dilakukan oleh pihak Kepolisian serta Tim SAR di sepanjang arus dan tepian sungai Aare Swiss. Bapak Ridwan Kamil, yang langsung terbang ke Swiss begitu menerima kabar mengenai hilangnya Eril, beserta sang istri juga tersorot terus memantau pencarian secara langsung.

Pihak keluarga Eril melalui sang paman, Elpi Nazmuzaman, terus memberikan kabar mengenai perkembangan proses pencarian anak Ridwan Kamil yang satu ini. Keluarga Eril pun terus berharap agar Eril segera ditemukan dalam kondisi apapun.

Fakta tentang Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil

Semenjak kejadian hilangnya Eril, masyarakat terus menyoroti hal-hal mengenai sungai Aare yang terletak di Swiss ini. Sebagai salah satu sungai utama di Bern, sungai Aare menjadi salah satu lokasi yang kerap didatangi oleh para wisatawan yang berkunjung ke Swiss, terutama pada saat musim panas.

Berikut adalah beberapa fakta tentang sungai Aare Swiss, tempat anak Ridwan Kamil hilang terseret arus:

Sungai Terpanjang di Swiss

Sungai Aare merupakan sungai terpanjang di Swiss. Dengan panjang 288 kilometer, sungai Aare adalah sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di Swiss dan arusnya melewati berbagai desa serta kota dengan rute yang berkelok-kelok.

Fakta tentang Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil

Sungai ini bermuara di Bernese Oberland dan rutenya berakhir di Kolenz. Selain itu, sungai ini juga digunakan untuk berbagai macam hal, dari sebagai sumber tenaga penggerak kereta hingga lokasi untuk melakukan berbagai kegiatan seperti berenang hingga arung jeram.

Sungai Aare sendiri memegang rekor dunia untuk peserta kegiatan arung jeram terbanyak ketika pada tahun 2012 lalu, 1.268 orang secara bersamaan mengarungi sungai tersebut dari Kiesen ke Eichholz dengan menggunakan perahu karet.

Destinasi Wisata Populer

Tidak bisa dimungkiri bahwa sungai Aare merupakan salah satu destinasi wisata populer yang banyak dikunjungi oleh turis maupun warga lokal. Terutama pada saat musim panas, sungai Aare merupakan tempat yang sangat strategis untuk berenang dan menyejukkan diri.

Air di sungai ini tergolong memiliki temperatur yang kerap mengalami perubahan, mengikuti perubahan cuaca, intensitas angin, hingga teriknya sinar matahari. Akan tetapi, pada saat musim panas air di sungai Aare bersuhu sekitar 16 - 23 derajat sehingga cukup hangat dan nyaman untuk berenang.

Sungai Aare sendiri banyak digunakan oleh warga lokal untuk melakukan berbagai macam kegiatan tradisi seperti tradisi Zibeleschwümme khas Swiss yang telah diselenggarakan sejak tahun 1986 silam. 

Tradisi Zibeleschwümme merupakan tradisi berenang di sungai Aare pada saat musim dingin yang biasanya dilakukan di minggu keempat bulan November. Setelah berenang di air sungai yang dingin, orang-orang pun akan menghangatkan diri dengan cara meminum teh panas dan sup.

Kualitas Air yang Baik

Para warga lokal tidak takut untuk menggunakan air yang berasal dari sungai ini dalam kegiatan sehari-hari mereka karena sungai Aare memiliki kualitas air yang baik dan bahkan sudah diakui oleh Uni Eropa sejak tahun 2016 sebagai salah satu sungai dengan kualitas air yang tinggi di dunia. 

Fakta tentang Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil

Para pengunjung yang mendatangi sungai Aare bahkan bisa melihat berbagai jenis ikan dengan mudah karena jernihnya air di sungai ini. Oleh karena itu, pengunjung tidak perlu mempertanyakan lagi mengenai kualitas air pada saat bertamasya di sungai Aare. 

Selain itu, sungai Aare juga merupakan bagian dari warisan budaya tak benda atau intangible cultural heritage milik Swiss dan tradisi berenang di sungai Aare juga masuk ke daftar tradisi hidup UNESCO sejak tahun 2017 silam.

Peringatan Bagi Pengunjung

Walaupun memiliki air yang tenang, nyatanya, sungai Aare ternyata seringkali menjadi lokasi dari berbagai kejadian tenggelam maupun hanyut pada saat berenang. Tercatat bahwa dalam waktu satu tahun, bisa ada 15-20 kecelakaan yang terjadi pada saat berenang di sungai Aare.

Insiden tenggelam maupun hanyut tersebut tidak hanya menimpa orang-orang yang tidak bisa berenang saja. Bahkan ada beberapa perenang handal yang juga mengalami kejadian naas pada saat berenang di sungai Aare. 

Dikarenakan insiden yang tergolong sering terjadi itu, Sungai Aare lantas dinilai berbahaya, bahkan bagi perenang berpengalaman sekalipun. 

Oleh karena itu, pemerintah setempat memberikan peringatan bahwa kegiatan berenang di Sungai Aare hanya disarankan untuk perenang yang berpengalaman. Maka dari itu, para pengunjung sungai Aare harus bisa memperhitungkan kemungkinan risiko sebelum memutuskan untuk berenang di sungai tersebut.

Eril sendiri merupakan perenang handal yang juga mengantongi sertifikasi diving, sehingga keluarga sebelumnya tidak memiliki kekhawatiran pada saat Eril memutuskan untuk berenang di sungai Aare.

Sampai saat ini, pihak keluarga Ridwan Kamil serta KBRI Bern masih belum memberikan kabar bahwa Eril telah ditemukan. Pencarian pun terus dilakukan oleh berbagai pihak dan doa terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia agar proses pencarian terus berjalan dengan lancar.

Semoga Eril bisa cepat ditemukan dan kembali berkumpul dengan keluarganya.

Kami Siap Membantu Anda

Mulai sekarang dan segera rasakan kemudahan transaksi bersama kami. Atau, hubungi kami apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang bisa menjadi solusi bagi bisnis Anda.
Mulai Sekarang
Logo BI White
PT. Dompet Harapan Bangsa (“OY! Indonesia”) registered and authorized by Bank Indonesia, Register Number 21/267/Jkt/3
PT. Dompet Harapan Bangsa (“OY! Indonesia”) registered and authorized by the Financial Services Authority, Register Number S-326/MS.72/2019
Logo Kominfo White
OY! Indonesia registered as the electronic system provider at Indonesia Ministry of Communication and Informatics, Register Number 000019.01/DJAI.PSE/02/2021.
ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, ISO 37001 Anti-bribery Management System certified by BSI under certificate numbers FS 751090, IS 751086, and IABMS 780552
Follow Us On
© OY! Indonesia. 2023