Tips Menjadi Jastip - Mau sering-sering liburan tapi tetap menghasilkan uang? Jastip adalah solusinya. Tren jastip atau jasa titip saat ini memang tengah digandrungi banyak orang, terlebih oleh mereka yang gemar traveling ke luar negeri. Ya, jastip memang identik dengan liburan ke luar negeri karena tujuan jastip itu sendiri memang untuk menemukan barang-barang bagus dan unik yang nggak bisa ditemukan di negeri sendiri.
Biasanya, jastip akan mematok tarif tertentu sebagai biaya jasa mereka. Kisaran nominalnya pun ditentukan dari beberapa faktor. Mulai dari tingkat kesulitan mencari barang hingga ukuran barang yang dititipkan. Jika ternyata barang jastip sulit dicari atau ukurannya terlalu besar sehingga memakan banyak jatah bagasi, biaya jastip yang dikenakan akan lebih mahal.
Menjadi jastip memang cukup menguntungkan. Tak heran kalau banyak orang yang tertarik untuk melakukannya. Namun, untuk menjadi jastip dibutuhkan komitmen yang tinggi sebab kamu harus rela bila momen liburanmu terganggu karena harus sibuk mencari barang-barang titipan klien. Biar lebih yakin, perhatikan dulu beberapa tips menjadi jastip berikut ini.
Harus ambil risiko
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa seorang jastip harus rela meluangkan waktu liburannya untuk mencari barang-barang titipan klien. Momen liburan yang dikira bisa senang-senang malah jadi berantakan karena harus monda-mandir ke sana kemari demi mendapatkan barang yang dipesan. Nah, jika sudah tahu risikonya dan tak masalah dengan hal itu, mulailah kumpulkan niat.
Dengan adanya niat dan dibarengi dengan mental yang kuat, kamu nggak akan mudah menyerah saat dihadapkan dengan kesulitan apa pun. Apalagi, kalau harus jastip ke tempat yang sedang diskon besar, mau nggak mau kamu harus sikut menyikut dengan banyak orang yang punya tekad sama kuat denganmu.
Punya modal yang cukup
Beberapa orang yang membuka jasa titip biasanya meminta klien untuk mengirimkan uang penuh di muka atau menggunakan sistem down payment (DP). Namun, kamu tetap membutuhkan modal yang cukup supaya usaha ini bisa berjalan dengan lancar. Modal dibutuhkan untuk kondisi tertentu, misalnya saat harga barang tiba-tiba naik atau jumlah barang yang overload sehingga harus beli koper tambahan untuk menampung semua barang tersebut.
Selain itu, kamu juga harus siap dengan biaya bea cukai yang mungkin akan dikenakan saat tiba di bandara. Pasalnya, beberapa orang dari luar negeri yang ketahuan membawa banyak barang melebihi batas harga yang ditentukan akan dikenakan biaya bea cukai. Nominalnya pun lumayan, disesuaikan dengan harga barang impor tersebut. Supaya kamu nggak rugi, bagi rata biaya tambahan yang dikeluarkan dengan para pelanggan.
Lakukan riset
Biar momen liburanmu tetap berjalan dengan baik walau harus jastip, cobalah lakukan riset terlebih dahulu. Pertama-tama tentukan tempat belanja yang ingin dikunjungi, lalu pahami lokasi serta transportasi apa yang akan digunakan di sana. Selain itu, estimasikan jarak yang harus ditempuh dari satu tempat belanja ke tempat belanja lainnya.
Bahkan bila perlu, kamu bisa mulai mencari tempat untuk menukarkan uang supaya saat sewaktu-waktu kamu kehabisan uang cash, kamu bisa segera menukarkannya. Jika semua hal ini sudah di tangan, selanjutnya kamu bisa mencari informasi mengenai barang yang sedang hits sehingga bisa ditawarkan pada pelanggan dan sekalian dibeli nanti saat membuka jastip.
Harus aktif di medsos
Salah satu syarat tips menjadi jastip adalah aktif di media sosial, khususnya Instagram. Media sosial Instagram bisa dijadikan media promosi yang efektif. Yang terpenting, kamu harus rajin mengunggah konten dan juga menyapa followers serta pelanggan sehingga mereka yakin bahwa bisnis jastip kita adalah bisnis yang terpercaya. Dengan cara ini, kamu juga bisa sekalian menemukan tren baru dan mencari barang apa saja yang sedang dicari-cari oleh pelanggan.
Kuasai trik packing barang
Bagi penyedia jastip pasti sudah nggak aneh jika saat pergi membawa satu koper dan pulang membawa dua koper atau bahkan lebih yang berisi barang titipan. Kelebihan koper ini sebenarnya bisa memengaruhi harga bagasi. Nah, kalau kamu nggak mau sampai kelebihan bagasi dan membayar biaya yang nggak sedikit, alangkah baiknya untuk mempelajari trik packing barang.
Tipsnya, jangan terlalu banyak membawa barang pribadi, apalagi yang nggak penting. Jadi, sisa ruang koper yang tadinya diperuntukkan untuk barang bawaan kita bisa dialihkan untuk menampung barang titipan. Tentunya hal ini bisa menguntungkan kita sebagai pihak penyedia jastip.
Itu dia beberapa tips menjadi jastip. Perlu diingat sekali lagi bahwa jastip bukan pekerjaan yang simpel karena pekerjaan ini membutuhkan banyak pengorbanan, termasuk waktu liburan yang harus dikurangi. Jadi, masih berminat menjadi jastip?